Kurikulum 2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014, masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan praktisi pendidikan. Pihak yang mendukung kurikulum baru menyatakan, Kurikulum 2013 memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani siswa, lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa, dan tidak memberatkan guru dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar.
Ini terlalu ideal karena tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum diterapkan.
Ini hasil analisa mengenai kurikulum 2013 tersebut:
- Strategi Pengembangan Pendidikan
– Periode 1994 – 2012, wajib belajar 9 tahun (WAJAR DIKNAS 9 Tahun). Mulai 2013 wajib belajar 12 tahun (PMU).
– Lama tinggal di sekolah terdapat penambahan 2 sampai 6 jam perminggu.
- Rasionalitas penambahan jam Pelajaran
– Perubahan proses pembelajaran dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu.
– Perubahan proses penilaian dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output.
– Perbandingan dengan negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat.
- Identifikasi Kurikulum 2013
– Kompetisi lulusan
- Sepenuhnya menekankan pendidikan karakter.
- Keterampilan yang relevan.
- Pengetahuan-pengetahuan saling terkait.
– Materi pembelajaran
- Relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan.
- Materi esensial saja.
- Sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
– Proses pembelajaran
- Berpusat pada siswa (student center learning).
- Sifat sistem pembelajaran kontekstual.
– Penilaian
- Menekankan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara proporsional.
- Penilaian tes dan portofolio saling melengkapi.
- Analisis elemen perubahan
– Kompetensi Lulusan
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
– Kedudukan mata pelajaran
Kompetensi yang semula diturunkan dan mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.
– Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui;
1) Tematik-integratif dalam semua mata pelajaran,
2) Mata pelajaran,
3) Mata pelajaran wajib dan pilihan, dan
4) Mata pelajaran wajib, pilihan dan vokasi.
- Proses pembelajaran
– Proses pembelajaran SD
Tematik dan terpadu.
– Proses pembelajaran SMP
IPA dan IPS masing-masing diajarakan secara terpadu.
– Proses pembelajaran SMA
Mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan minat dan bakat.
– Proses pembelajaran SMK
Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri.
- Ekstrakulikuler
– Pramuka sebagai ekstrakulikuler wajib
Perlunya ekstrakulikuler partisipasi siswa dalam permasalahan kemasyarakatan.
- Usulan rancangan kurikulum SD
– Untuk kelas 1 sampai 3
Meminimumkan jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6.
Mata pelajaran IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran.
Menambah 4 jam pelajaran perminggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian.
– Untuk kelas 4 sampai 6
IPA dan IPS sebagai mata pelajaran terpisah.
- Usulan rancangan kurikulum SMP
– Meminimumkan jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10.
– IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu.
– Mata pelajaran pengembangan diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
– TIK menjadi sarana pemelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri.
– Muatan lokal dimasukkan kedalam materi pembahasan seni budaya dan pra-karya.
– Menambah 6 jam pelajaran perminggu akibat perubahan pendekatan proses pembelajaran dan penilaian.
- Struktur kurikulum SMA
– Perlunya ujian nasional yang lebih fleksibel.
– Ujian nasionalnya kelas 11.
– Usulan tanpa adanya penjurusan.
– Usulan penjurusan mulai kelas 10.
- Struktur kuriulum SMK
– Ujian nasional sebaiknya tahun ke 11 sehingga tahun ke 12 konsentrasi ke ujian sertifikasi keahlian.
– Penambahan life and career skills (bukan sebagai mata pelajaran).
– Pembelajaran SMK berbasis proyek.
– Sekolah terbuka dalam waktu yang lebih lama dari jam pelajaran.
Untuk lebih lanjut, bisa download di bawah ini :
balik balik ke blog nya anak himma juga, haha 😀 semoga bermanfaat…
hahaha ya gpp lh 😀